Rabu, 22 April 2015

5: Ditengah Hujan #1

Happy Thursday!


Hai teman-teman! Gimana kabarnya hari ini? Alhamdulillah Wawa baik-baik saja.. hehee. Oh ya, Wawa punya cerbung yang mau Wawa ceritakan kepada teman-teman. Penasaran kan, ceritanya seperti apa? Baca dibawah ini saja!

Ditengah Hujan
Pelangi memamerkan warna-warninya yang indah seusai hujan tadi. Anak-anak kecil yang berada di taman berteriak dengan gembira dan langsung berlari-larian. Semuanya terlihat senang akan kedatangan si pelangi. Namun, seorang gadis cilik berambut ikal tengah duduk sendirian di bangku taman dengan menggenggam erat payung yang dia bawa. Dia mengenakan topi dan jas hujan dengan warna yang serasi. Tertera tulisan tangan yang rapih di atas topinya itu.
Dari Nenek.

Banyak orang merasa aneh dengan tingkah laku gadis cilik itu. Dia terlihat sangat gembira ketika hujan turun. Dia berlari kesana-kemari dengan sepatu bot abu-abunya. Tertawa dengan riang menyambut hujan. Bahkan ibunya tak tahu bahwa maksud gadis cilik itu ke taman adalah untuk bermain hujan. Ibunya mengira ia akan bermain dengan teman-temannya. Sementara anak-anak lain diseret pulang oleh orang tua mereka yang khawatir anaknya akan jatuh sakit karena hujan yang menyebarkan flu. Ada juga anak yang menangis ketika hujan turun dengan sangat deras.
Namun, gadis cilik itu malah duduk menyendiri di bangku taman dengan raut wajah memelas jika hujan berhenti. Saat musim kemarau datang, tak henti-hentinya dia memainkan air di halaman belakang sampai ibu memarahinya habis-habisan.

Suatu hari, musim kemarau datang ke kota di mana gadis cilik itu tinggal.
"Miki! Jangan main air! Miki kan udah mandi.. nanti basah lagi!", teriak ibu dari dapur.
Gimana ibu bisa dengar kalau aku lagi main air? kata Miki dalam hati dengan ekspresi wajah yang sedikit kaget. Langkah kaki ibu terdengar dari jauh menuju halaman belakang. Disitulah tempat favorit Miki bermain air saat sedang musim kemarau.
Miki menjadi resah. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Langkah ibu semakin dekat! Miki hampir seperti patung yang sama sekali tidak bergerak. Keringat dingin mengucur dipunggungnya. Lalu dia mulai mencari akal. Akhirnya dia berlari dan bersembunyi dibalik tanaman kesayangan ayah.
Ibu telah sampai di halaman belakang. Matanya melirik kesana-kemari mencari gadis ciliknya yang baru berumur 7 tahun itu. Sebenarnya ibu tahu dimana anak kesayangannya itu bersembunyi. Tapi ibu pura-pura tidak tahu.
"Kayaknya Miki udah kabur. Yasudah, jatah ikan bakarnya ibu kasih saja ke kakak.", kata ibu dengan volume yang cukup keras. Miki langsung terbelalak. Ia tidak rela makanan kesukaannya dirampas begitu saja oleh kakak. Akhirnya Miki keluar dari persembunyian dan memeluk ibu sambil menangis.
"Jangan buu... Miki pengen makan ikan bakar kesukaan Miki.. huhuhu... huhuu.. Jangan dikasih ke kakak... nanti Miki gak bisa makan buu... huhuhuu....", tangis Miki.
Ibu hanya tertawa kecil melihat tingkah anaknya.
"Ah kamu ini, begitu doang langsung menangis. Makanya jangan main air terus.. Sudah ah, kita makan siang saja yuk. Sana, panggil ayah sama kakak.", kata ibu sambil mengusap air mata Miki.
"Kok ibu gak marahin Miki? Kan Miki abis main air..", Miki bertanya tiba-tiba.
"Yah.. ibu sudah capek marahin Miki, soalnya Miki bandel banget, sudah dimarahin dan dinasehatin masih juga main air..", jawab ibu.
"Iih.. Miki gak bandel kok!", Kata Miki.
"Kalau gak mau dibilang bandel, jangan main air lagi.", nasehat ibu sekali lagi.
"Oke bu!"


Bersambung deh..
Semoga teman-teman terhibur setelah membaca cerita Wawa ya, kalau ingin tahu kelanjutannya silakan beri komentar! Terima kasih sudah mau membaca, sampai jumpa lagi teman-teman ^^

Warna.

10 komentar:

  1. Katanya cerpen:/ kok bersambung?:-[

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks for the comment!
      Hehee.. maaf deh, nanti Wawa ganti, makasih sudah membaca ya ^^

      Hapus
    2. Sudah diganti jadi cerpan! Cerita Panjang

      Hapus
  2. Oke..kalo bisa jadi cerbung aja ya:D
    Maap nawarxD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks for the comment!
      Oke oke, makasih sarannya ya bro, hehee

      Hapus
  3. Balasan
    1. Oke deh ;)
      Maaf karena Wawa membalasnya telat ya..

      Hapus

Silakan masukan komentar dibawah ini ^^